Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Struktur Algoritma Percabangan


بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد واله وصحبه وسلم

Struktur Algoritma Percabangan

Kali ini lumbungguru akan membahas Stuktur Algoritma Percabangan sekaligus menanggapi permintaan dari salah satu Peserta didik Jurusan TKJ SMK Negeri 1 Bangil 2016 mengenai materi Struktur Algoritma Percabangan, Percabangan 1 kondisi, 2 kondisi dan  percabangan bersarang pada Pemrograman Dasar kelas X Kurikulum 2013, dan materi ini juga pas untuk jurusan Rekayasa Perangkat Lunak  (RPL), baik akan coba jelaskan secara rinci tentang Algoritma ini dengan bahasa yang mudah dimengerti, jika ada yang kurang dimengerti silahkan tinggalkan pesan :) 

Sebuah program tidak selamanya akan berjalan dengan mengikuti struktur berurutan, kadang-kadang kita perlu merubah urutan pelaksanaan program dan menghendaki agar pelaksanaan program meloncat ke baris tertentu.  Peristiwa ini kadang disebut sebagai percabangan/pemilihan atau keputusan.


Hal ini seperti halnya ketika mobil berada dalam persimpangan seperti pada



Gambar 1.  Pengemudi harus memutuskan apakah harus menempuh jalur yang kanan atau yang kiri.


Jadi pernyataan Percabangan digunakan untuk memecahkan persoalan untuk mengambil suatu keputusan.

Diantara sekian pernyataan yang ada. Untuk keperluan pengambilan keputusan, C++  menyediakan beberapa perintah antara lain.


Pernyataan IF  
Pernyataan if  mempunyai pengertian, Jika kondisi bernilai benar, maka pernyataan   1 akan dikerjakan kemudian mengerjakan pernyataan 2 dan jika tidak memenuhi syarat (salah) maka akan mkengerjakan pernyataan 2 Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut:

Struktur Algoritma Percabangan, Percabangan 1 kondisi, TKJ SMK Negeri 1 Bangil 2016
Pernyataan IF - ELSE

Pernyataan if  mempunyai pengertian, Jika kondisi bernilai benar, maka pernyataan -1 akan dikerjakan kemudian kerjakan pernyataan 3dan jika tidak memenuhi syarat  maka akan  mengerjakan pernyataan 2 kemudian kerjakan pernyataan 3 Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut
Struktur Algoritma Percabangan, Percabangan 2 kondisi, TKJ SMK Negeri 1 Bangil 2016

Pada struktur percabangan, program akan berpindah urutan pelaksanaan jika suatu kondisi yang disyaratkan dipenuhi.  Pada proses seperti ini simbol flowchart Decision harus digunakan.  Simbol decision akan berisi pernyataan yang akan diuji kebenarannya.  Nilai hasil pengujian akan menentukan cabang mana yang akan ditempuh.

CONTOH : Struktur percabangan untuk masalah batasan umur. 
Sebuah aturan untuk menonton sebuah film tertentu adalah sebagai berikut, jika usia penonton lebih dari 17 tahun maka penonton diperbolehkan dan apabila kurang dari 17 tahun maka penonton  tidak diperbolehkan nonton.  Buatlah flowchart untuk permasalahan tersebut.

Penyelesaian :

Permasalahan diatas merupakan ciri permasalahan yang menggunakan struktur percabangan.  Hal ini ditandai dengan adanya pernyataan  

jika .. maka ...atau If ... Then dalam Bahasa Inggris.

Flowchart penyelesaian masalah tampak pada Gambar 1.1.  Pada gambar tersebut, tampak penggunaan simbol  Decision.  Pada simbol ini terjadi pemeriksaan kondisi, yaitu apakah usia lebih dari 17 tahun atau tidak.  Jika jawaban ya maka program akan menghasilkan keluaran teks “Silahkan Menonton”, sedangkan jika input usia kurang dari 17 tahun maka program akan menghasilkan keluaran teks “Anda Tidak Boleh Menonton”
contoh kasus Struktur Algoritma Percabangan, Percabangan 1 kondisi, RPL SMK Negeri 1 Bangil 2016



Contoh 2.  Struktur percabangan untuk perhitungan dua buah bilangan. 

Dalam suatu perhitungan nilai P = X + Y.  Jika P positif, maka Q = X * Y, sedangkan jika negative maka nilai Q = X/Y.  Buatlah  flowchart untuk mencari  nilai P dan Q

Penyelesaian :

Pada contoh ini input yang dibutuhkan adalah nilai X dan Y, sedangkan proses pemeriksaan kondisi dilakukan pada nilai P apakah positif (termasuk 0) ataukah negative.  Perhatikan  flowchart penyelesaian masalah pada  Gambar 2
percabangan pada Pemrograman Dasar kelas X Kurikulum 2013

Gambar 2  Flowchart penyelesaian untuk perhitungan dua buah bilangan.


Kedua contoh di atas merupakan contoh struktur percabangan sederhana yang melibatkan hanya satu percabangan.  Pada masalah-masalah yang lebih rumit,  kita akan menjumpai lebih banyak percabangan.  Kita juga akan menjumpai suatu struktur percabangan berada di dalam struktur percabangan yang lain, atau yang biasa disebut nested  (bersarang).


Perhatikan contoh-contoh berikut. 

Contoh 3.  Struktur percabangan bersarang untuk masalah fotokopi.

Sebuah usaha fotokopi mempunyai aturan sebagai berikut : 
  • Jika yang fotokopi statusnya adalah langganan, maka berapa lembar pun dia fotokopi, harga perlembarnya Rp. 75,- 
  • Jika yang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari 100 lembar harga perlembarnya Rp. 100,-.   Sedangkan jika lebih atau sama dengan 100 lembar maka harga perlembarnya Rp. 85,-.

Soal :

Buat flowchart untuk menghitung total harga yang harus dibayar jika seseorang  memfotokopi sejumlah X lembar. 

Penyelesaian: 

Pada contoh ini, masalah terlihat lebih rumit.  Ada dua percabangan yang terjadi.  Yang pertama adalah pemeriksaan apakah status seseorang pelanggan atau bukan.  Kedua, apabila status seseorang bukan pelanggan, maka dilakukan pemeriksaan berapa jumlah lembar fotokopi, apakah lebih dari 100 lembar atau tidak.   

Pada soal ini kita juga menjumpai  apa yang disebut sebagai nested.  

Perhatikan pernyataan pada syarat kedua dari persoalan di atas.  

Jika yang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari  100 lembar harga perlembarnya Rp. 100  

Pernyataan jika yang kedua berada di dalam jika yang pertama. 
Input yang dibutuhkan untuk permasalahan ini adalah status orang yang  fotokopi dan jumlah lembar yang difotokopi.  Sehingga variable input yang digunakan adalah: 
  • Status untuk status orang yang fotokopi 
  • JLF untuk jumlah lembar yang difotokopi 

Selain itu terdapat variable dengan nama HPP yang digunakan untuk menyimpan harga per lembar dan TH untuk menyimpan nilai total harga.  Perhatikan, variable Status bertipe data char, sehingga penulisannya harus menggunakan tanda “ “


Flowchart penyelesaian masalah ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Algoritma percabangan bersarang pada Pemrograman Dasar kelas X Kurikulum 2013

Gambar 3. Flowchart penyelesaian untuk masalah fotokopi.





Contoh 4.  Struktur percabangan bersarang untuk masalah kelulusan siswa. 

Aturan kelulusan siswa pada mata pelajaran Pemrograman Dasar diterapkan  sebagai berikut : 

  • Jika nilai ujian tengah semester (UTS) lebih besar dari 70 maka siswa  dinyatakan lulus dan Nilai Akhir sama dengan nilai UTS. 
  • Jika nilai UTS kurang atau sama dengan 70 maka siswa dinyatakan lulus jika Nilai Akhir lebih besar atau sama dengan 60 dimana Nilai Akhir = (nilai UTS x 40%) + (nilai UAS x 60%). 

Buatlah flowchart penyelesaian masalah tersebut apabila output yang diinginkan adalah NIS, Nama Siswa, Nilai Akhir dan Status Kelulusan.  

Penyelesaian

Pada contoh ini, ada dua percabangan.  Yang pertama adalah pemeriksaan apakah nilai UTS siswa lebih dari 70.   Kedua, apabila nilai UTS tidak lebih dari 70, maka dilakukan pemeriksaan apakah nilai akhir lebih dari 60. 

Input yang dibutuhkan untuk permasalahan ini adalah NIM, nama siswa, nilai UTS, dan nilai UAS. Sehingga variable input yang digunakan adalah: NIM untuk Nomor induk siswa, nama untuk nama siswa, NUTS untuk nilai ujian tengah semester, dan NUAS untuk nilai ujian akhir semester.   Sedangkan variabel ouput terdiri dari NA yang digunakan untuk menyimpan nilai akhir dan Status untuk menyimpan status kelulusan.

Nantikan Artikel Berikutnya yang lebih lengkap, termasuk coding implementasi Struktur Algoritma Percabangan,

Selengkapnya tentang Materi Pemrograman Dasar Kelas X

Semoga hari-hari panjenengan semua senantiasa mendapat curahan cahaya kasih sayang Allah SWT.

Posting Komentar untuk "Struktur Algoritma Percabangan"